Seekor burung mencinta mawar putih yang tidak pernah menghiraukannya. Yang dengan angkuh tidak pernah menghargai ketulusannya. ia setia, walau burung tak pernah diinginkan menjadi pendamping. Ia selalu berada disamping. membawakan air kala mawar kehausan. Menjadi pelindung dari derasnya hujan. Mungkin pula mawar putih hanya memanfaatkan keadaan. tapi burung selalu ada disaat dibutuhkan. Diperintah ini dan itu. diminta kesini dan kesitu. �aku tidak pernah mencintaimu!� , kata mawar putih dengan lantang. Sampai suatu hari mawar putih menantang. mawar berkata, �aku akan mencintaimu. tapi jika kamu bisa membuatku menjadi mawar merah karena itu impianku.� karena ketulusaan si burung. Ia mematahkan sayapnya dengan tujuan memberikan darah kepada mawar putih agar tiap helai kelopaknya menjadi merah. ia tidak pernah menyerah. sampai akhirnya tiap helai kelopak menjadi merah. oleh darah.
Dalam satu masa mungkin akulah sang burung. yang tidak beruntung. dalam perjalananku aku bertemu dengan mawar putih. yang karenanya aku sering merintih, pedih. kusayangi dan kuberi apapun yang diminta. bahkan permintaan terakhirnya, semata karena cinta. tapi apa itu membuat mawar mencintai aku? tapi masih pentingkah untukku? Karena akhirnya aku akan mati.
Akhirnya , sang Mawar sadar
seberapa besar burung itu mencintai dirinya.
tapi, semuanya sudah terlambat..
dan Burung itu takkan kembali lagi ke Dunia.
- "Hargailah siapa pun yang mencintai kamu,
- sebelum Ia pergi dan takkan kembali lagi"
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar