Banyak orang yang jika mendengar kata �Leak� pasti yang tergambar dipikirannya adalah sesosok yang menyeramkan. Bagi yang tidak begitu tau menganggap leak merupakan salah satu sisi mistis dalam kehidupan masyarakat Bali. Tapi apa sih sebenarnya leak itu? Sejenis binatang, monster, setan? Seseram itukah? Dan benar2 ada atau tidak?
Sebagai orang asli Bali saya ingin membagi sedikit pemikiran saya tentang Leak yang saya dapat dari cerita2 orang tua di Kampung saya. Tapi saya tidak berani menjamin yang saya tulis ini 100% benar. Semua kembali ke keyakinan kita masing2. Jadi ya dinikmati saja bacanya. Just sharing.
Bagaimana sih wujud Leak ???
jengjengjengjengjeng........... [source] |
Foto diatas ini merupakan contoh gambaran bagaimana wujud dari leak. Tapi beberapa orang juga menyebutnya Rangda. Rangda bisa di bilang adalah ratunya leak. Rambut yang panjang, kuku dan taring yang panjang dan tajam, mata yang melotot, lidah yang menjulur panjang yang dilingkari bola api, berjalan seolah olah sedang menari, dan membawa kain putih di salah satu tangannya. Itulah ciri2 Rangda.
Konon katanya, bagi yang melihat Rangda walaupun hanya 1 detik dari jarak jauh, dia akan sakit parah dalam beberapa hari. Dan bagi seseorang yang disentuh dengan kain putihnya, maka dia akan langsung mati dan tidak bisa terlahir kembali (reinkarnasi)
Tapi bagi dia yang tiba2 melihat rangda didepannya. Dia tidak akan bisa kemana-mana. Badannya akan tiba2 kaku dan seolah-olah dipaksa untuk menonton rangda yang sedang melakukan tarian khasnya sampai berjam-jam. (Ini ada temen yang pernah ngalamin)
Jadi leak itu semacam setan???
Bukan! Leak itu manusia yang sedang mempraktekkan ilmu sihirnya. Iya jadi leak itu muncul dari sebuah ilmu. Kami biasa menyebutnya Pengeleakan. Karena pada dasarnya leak merupakan ajaran sastra suci Bali yang bila diucapkan dengan keinginan kuat maka ilmu itu dapat mengubah seseorang menjadi apapun dan siapapun yang dia inginkan. Jadi intinya leak itu adalah ilmu mengubah bentuk. Bisa merubah menjadi monyet, anjing, dan sebagainya.
Ilmu pengeleakan memiliki beberapa tingkatan. Tapi saya tidak tau ada berapa tingkatan. Gambar diatas inilah yang disebut2 sebagai tingkat tertinggi ilmu pengeleakan. Konon katanya bagi seseorang yang mencapai tahap ini akan memiliki kehidupan abadi.
Bagaimana asal usul Leak dan Rangda???
Dulu sewaktu saya SD, ada pelajaran yang membahas tentang ini. Saya sudah sangat lupa. Intinya sih ilmu ini sudah ada sejak jaman dahulu kala. Sejak jaman2 kerajaan. Yang membuat ilmu ini adalah seorang perempuan yang bernama Calonarang. Jadi jika kalian penasaran, kalian bisa cari cerita2 rakyat tentang Calonarang.
Mungkin banyak orang setelah membaca sampai sini menganggap cerita ini hanya sekedar tahayul.
Saya punya kisah nyatanya. Beberapa waktu lalu Bali pernah digegerkan dengan penemuan mayat seseorang wanita dengan wujud kepala menyerupai leak di sebuah desa. Dari cerita yang saya dengar, Perempuan ini adalah seorang ibu yang memiliki ilmu leak, dan karena hal2 yang tidak diinginkan menyebabkan perempuan ini tidak bisa kembali kewujud manusia seutuhnya. Jadi dia kabur. Beberapa warga yang sempat melihatnya pindah ke beberapa tempat jadi merasa takut. Beberapa hari setelah itu. Wanita tersebut ditemukan tewas. (maaf tidak berani menceritakan terlalu detail)
Tapi kita tidak perlu merasa hal seperti Ilmu leak penuh dengan keseraman. Pada prinsipnya, ilmu leak ini juga ada yang digunakan untuk kebaikan. Karena ilmu ini juga dapat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Jadi secara umum ilmu leak itu TIDAK MENYAKITI, leak merupakan proses ilmu yang cukup bagus bagi yang berminat. Tentunya dengan tujuan yang baik. Mempelajari ilmu ini juga tingkat emosionalnya harus baik. Jika emosinya masih labil itu akan berdampak pada dirinya sendiri yang membuat dirinya tiba2 mengamuk dan membabi buta. Nah itulah sisi seramnya yang lebih diketahui oleh banyak orang.
Jadi setiap hal buruk pasti ada hal baik untuk mengimbanginya. Seperti kata saya diatas, Percaya atau tidak, kembali ke keyakinan kita masing2.
Sekian, semoga tidur kalian nyenyak
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar